Rabu, 20 Oktober 2010

kelistrikan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang.

Pembelajaran pendidikan teknologi dan kejuruan bukan hanya pembelajaran teori saja, tetapi juga ada pembelajaran praktek yang harus ditempuh,  dalam bidang otomotif  listrik merupakan hal yang sangat penting dan banyak komponen-kompenen kelistrikan pada otomotif sekarang ini, maka kita harus mengetahui tentang rangkaian listrik pada lampu-lampu yang dibahas pada praktek ke-3 tentang hubungan paralel lampu.
Mengetahui karakteristik rangkaian pada lampu, yang dibahas pada praktek kali ini merupakan hal yang sangat penting, dan mempunyai banyak manfaat baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun khususnya dalam bidang otomotif.
Sehingga praktek hubungan paralel lampu ini dilaksanakan dengan baik dibawah bimbingan dosen pembimbing.
1.2.  Tujuan.
Praktek hubungan paralel bola lampu ini bertujuan untuk :
·         Mengetahui karakteristik hubungan paralel  pada bola lampu.
·         Bisa menggunakan alat ukur (AVO Meter).
·         Bisa membuat rangkaian seri.
·         Mempraktekan teori pembelajaran yang telah diterima didlam pembelajaran sebelummya, agar pengetahuan berkembang juga kemampuan praktek meningkat.
·         Memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat.
1.3.  Landasan teori :
RANGKAIAN PARALEL
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus.  Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara parallel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel
·         Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
·         Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
·         Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
·         Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.






Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari (di rumah) :
1.      Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
2.      Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.


BAB II
PRAKTEK  HUBUNGAN PARALEL LAMPU
2.1.      Alat dan Bahan.
a.       3 buah Bola lampu
b.      1 buah tang.
c.       1 buah Avometer analog.
d.      1 buah terminal.
e.       1 buah obeng  ( -) dan (+)
f.       3 buah dudukan lampu.
g.       Kabel secukupnya.
2.2.      Mengukur atau Menghitung  tegangan pada rangkaian paralel.






I.                   Mengukur Tegangan pada masing-masing lampu.








a.       Mengukur Tegangan pada lampu pertama (L1) .
                        Vab     =  220 Volt.
                        Rab      =  400  Ώ
                        Iab       =  0,55 ampere
b.      Mengukur tegangan pada lampu kedua (L2).
Vbc     = 220 Volt
Rbc      = 490 Ώ
Ibc       =  0,448 Ampere
c.       Mengukur tegangan pada lampu ketiga (L3).
Vcd     = 220 Volt
Rcd      = 100Ώ
Icd       = 2,2 Ampere
            Vtotal = Vab = Vbc = Vcd  = 220 Volt.
           








            Rt      = 68,771 Ώ
            It       = Iab + Icd + Ief  = 0,55  +  0,448  + 2,2   = 3,198 Ampere.

2.3.      Langkah Kerja.
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan di pergunakan untuk praktek.
2.      Cek kontinyuitas ata kelayakan lampu apakah bagus atau tidak.
3.      Rangkailah semua bahan dengan alat yang telah disiapkan , seperti gambar dibawah ini.






4.      Cek rangkaian tadi apakah saking sambung-menyambung antara tiap rangkaian tadi menggunakan avo meter.
5.       Hitung berapa tegangan awal .
6.       Hitung berapa hambatan pada masing-masing lampu.
7.      Setelah siap,
8.      Putar pemutar pada AVO meter sesuai kedang kebututhan, Jika jika mau mengukur tahanan jita putar pada tanda ohm (Ώ), jika kita mengukur tegangan putar pemutar pada tanda Volt (V), dan perlu diperhatikan besar tanda tegangan yang mendekati tegangan 220 Volt.
9.      Mengkalibrasi AVO meter.
10.  Menepelkan probe Negatif dan Positif AVO Meter pada lampu seperti pada gambar.





11.  Mencatat hasil pengukuran.
12.  Untuk mengukur tegangan lampu harus dirangkai secara seri dan dihubungkan pada tegangan listrik 220 Volt, cara mengukur tegangannya seperti pada tahap-tahap diatas.

2.4.      Temuan Praktek dan Pembahasan.
·         Semua lampu menyala, nyala lampu pada rangkaian paralel lebil terang dari pada rangkaian seri, dikarenakan tegangan yang mengalir pada masing-masing lampu besarnya sama.
·         Lampu yang nyalanya paling terang adalah lampu yang dayanya paling besar yaitu lampu ke-3 (yang berdaya 25 watt) .
















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.    Kesimpulan.
Dari hasil praktek hubungan seri tahanan ini kami dapat menyimpulkan bebebrapa data., antara lain :
·         Pada rangkaian Paralel  Vt=VL1=VL2=VL3.    
·         Semua lampu menyala dengan terang, lampu yang nyalanya paling terang adalah lampu yang dayanya paling besar yaitu lampu ke-3 (yang berdaya 25 watt) .
3.2.    Saran.
  • Pada kegiatan praktek harus bener-bener serius karena berhadapan dengan listrik yang bertegangan 220  Volt.
  • Harus lebih teliti membaca AVO Meter , jangan Lupa memutar penunjuk pada AVO meter juga jangan lupa untuk mengkalibrasi AVO meter sebelum digunakan.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar